Denpasar, tvOne
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang, sehubungan prediksi munculnya badai matahari tahun 2012-2015, karena tidak akan mengancam keselamatan manusia dan bukan pertanda kiamat, seperti yang sempat diisukan.
“Hasil pengamatan kami, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia. Efek langsungnya akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit, dan komunikasi radio. Jadi bukan pertanda kiamat,” kata Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lapan, Clara Yono Yatini di Universitas Udayana Denpasar, Selasa (9/3).
Masalah badai matahari menjadi salah satu bahasan pada “International Symposium on South East Asia Pacific Environment Problem and Satelite Remote Sensing“, di kampus Pascasarjana Unud yang berlangsung dua hari yang dihadiri sekitar 150 peserta kalangan ahli perikanan dan kelautan dunia.
Menurut Clara Yono, sehubungan sempat merebaknya isu kiamat terkait badai matahari itu, Lapan terus menyebarkan pengetahuan mengenai dampak aktivitas matahari tersebut kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan masyarakat lebih paham mengenai dampak yang mungkin ditimbulkan dan bisa diambil langkah antisipasi yang tepat akibat fenomena cuaca antariksa 2012 hingga 2015 tersebut.
Dijelaskan, aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi dan radiasi gelombang elektromagnetik, sebenarnya memiliki siklus atau tidak diam. “Ledakan-ledakan matahari bisa sampai ke bumi. Selain itu matahari punya berbagai aktivitas, seperti medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya dan partikel magnetik,” kata alumnus Astronomi ITB 1989 itu.